LoFed.d…HoFed…Part 3
Cast : Shim SungGi, Park SungGi, Shin RiKi, Shim HaRin, Shin HyunRin, Nam HeeByul, Han Sung Young, Park Seul Hyo, Shin MinGi, All Member SuJu, All Member SHINee, beberapa artis Korea, dan beberapa cast lainnya.
Genre : Romance *campuran*
Author : HaeGi SiiCheFish
Please Read and Enjoy it.
Sehari sebelum acara puncak ulang tahun kampus.
Sungmin’s POV
“Kemana saja sih Siwon, akhir2 ini dia tdk masuk kuliah, Hpny jg tidak pernah aktif”aku merasa benar2 marah sekarang.
Siwon beberapa hari ini tidak pernah kuliah, ku hubungi Hpnya tidak aktif, ku hubungi rumahnya kata pelayannya dia juga belum pulang beberapa hari ini.
“Sungmin, Sungmin, siwon sudah datang”teriak Kibum sambil menunjuk sesosok yg sangat ku kenal.
Aku langsung mehadangnya didepan pintu, berencana untuk melabraknya.
“Kemana saja kau Siwon. Tidak ingatkah kau besok acara puncak ultah kampus kita”aku langsung memarahinya habis2an.
“Mian, Sungmin. Aku hanya menenangkan diriku sejenak”siwon menjawab dengan wajah tertunduk.
“Baiklah, ku maafkan. Sebaiknya km menyiapkan dan mencek semua kelengkapan utk besok”kataku dgn nada sdkt tenang.
“Gomawo, sungmin”katanya lg.
Setelah itu, kami lgsg bekerja mempersiapkan semua kelengkapan utk besok.
Ku lihat dongsaengku, Shim SungGi sedang berbicara dgn utusan sebuah perusahaan makanan yg ingin menjadi sponsor acara kami, sedangkan semua panitia laki2ny sedang menata panggung, mendirikan tenda, dan mencek soundsistem.
Ku lihat Hee Byul, sedang menghitung pemasukan dan pengeluaran kami dalam acara ini. Ha Rin, Ri Ki, Seul Hyo sedang mendekor beberapa tenda yg sudah didirikan, sedangkan Min Gi, Sung Young, dan Park sungGi membersihkan ruangan yg akan dijadikan basecamp semua panitia dan para pengisi acara.
Tdk lama, Shim SungGi dan utusan perusahaan makanan itu menghampiriku,
”Oppa. Perusahaan beliau telah sepakat untuk menjdi sponsor kita”SungGi tersenyum puas atas kerjanya, karena sampai saat ini sudah ada lbh 10 perusahaan yg menjadi sponsor acara kami.
“acara kalian sangat bagus, saya senang dapat menjadi sponsor dalam acara ini”kata utusan perusahaan makanan, yg bernama tuan Hyukjae itu.
“Gomawo, tuan hyukjae”kataku sambil menyalami tuan Hyukjae.
“Cheonman. Mian, aku harus kembali ke perusahaan sekarang”kata tuan Hyukjae lg.
“Sekali lg gomawo”kataku dan Shim sungGi bersamaan lalu membungkuk sedikit.
Tuan Hyukjae lalu membungkuk jg lalu pergi meninggal ruangan ini.
“Kerja bagus, saengku. Sebagai hadiahnya aku akan mentraktir km setelah acara puncak besok selesai”kataku sambil membelai rambut saengku yg sgt ku sayangi ini.
“Jinjja??”katany kesenangan.
“Ne”kataku lg.
Min Gi’s POv
Para pengisi untuk Pensi besok sudah hadir. Banyak sekali. Tapi, hanya satu yang sangat menarik perhatianku, seorang vokalis band lokal Seoul yg sedang berdiri di atas panggung. Dia tampan, tinggi badannya menyamaiku, rambutnya cepak di cat cokelat, matanya besar, hidungnya mancung, dan kulitnya putih bersih *lehernya pendek, kepala besar, jari tangan kecil. Hahaha. Mian Ap,,!!*
Setelah beberapa lama aku memandang namja itu, tanpa disengaja tatapan kami bertemu dan dia tersenyum tipis kepadaku. Astaga, senyumannya sangat memukau, rasanya sedikit jiwaku telah melayang-layang diudara *lebai mode on*.
“Min Gi…Min Gi..”seseorang meneriakan namaku tepat di telingku, dan itu membuatku sangat terkejut dan hampir jatuh karena aku hampir kehilangan keseimbangan, syukur orang yg meneriakiku td lgsg menarik tanganku, menahan agar tubuhku tidak jatuh kedepan.
“Aisshh, apaan sh??”aku berkata gusar dan langsung meninju lengan orang yg meneriakiku yg ternyata ha Rin.
“Nah, salah siapa jg, dipanggil2 gk dengar”Ha Rin mulai kesal.
“Tapikan tidak perlu dengan cara seperti itu. Hampir saja aku jatuh karenamu.”kataku membela diri.
“Mian, aku kan tdk sengaja. Memang siapa yg km pandangi td”Ha Rin mulai celingak-celinguk memandang atas panggung yg sangat ramai.
“Seorang vokalis band yg akan menjadi pengisi acara Pensi kita besok”
“Siapa??”
“Aku juga tdk tahu namany”
“Oooohhhh”
“Oh, iya mengapa km td memanggilku sampai seperti itu”tanyaku.
“Tadi, kita disuruh berkumpul di basecamp panitia. Astaga! Ayo, cepat kita kesana”Ha Rin gelagapan dan lgsg menarik tanganku kasar.
Sungmin’s POV
Ditengah2 aku menjelaskan susunan acara besok, pintu basecamp diketuk, dan masuklah dua orang wanita yg sangat kukenal.
“Mian, sungmin sunbae kami terlambat”kata Ha Rin.
“Ne, duduklah”kataku lg. mereka berdua lgsg duduk.
“Baiklah, kita lanjutkan lg”kataku tanpa mengurangi nada suara yg tegas.
‘Besok adalah acara puncak kampus kita. Pembukaan akan dimulai jam 9 dan panitia diwajibkan datang selambat-lambatny jam 7. Pembukaan tersebut dimulai dengan pidato dr beberapa kepala tertinggi kampus *anggapannya th Kepsek dan Ketua Komite lh*. Lalu dilanjutkan dgn pemotongn tumpeng *nh sejak kapan d Korea ada tumpeng lh. Whatever lh..Hahaha!!*. Dan lgsg hiburan, dan penutupan pada malam harinya.” aku menjelaskan panjang lebar.
“Heechul untuk hiburan, sdh km buatkan susunan tampil pengisi acaranya, kan???” kataku sambil memandang Heechul yg duduk disamping jagiya’nya.
“Ne, untuk hiburan semuanya sudah kelar kok” Heechul menjawab mantap.
“Baguslah. Kibum untuk semua perlengkapan sudah tidak ada yg kurangkan” sekarang ku alihkan pandanganku kearah Kibum yg duduk disamping saengku.
“Siip, semuanya sdh beres, malahan aku dan semua anggota perlengkapan telah menyiapkan beberapa barang cadangan seperti tenda dan beberapa alat soundsystem kalo terdapat kerusakan” KiBum pun menjawab sama mantapnya dgn Heechul tadi.
“Good Job *nadany sama dgn Rianti saat berkomentar di IMB th nh*.Tapi drmn km dapat dana utk membeli beberapa cadangan itu” kataku sedkit heran.
“Dr ini” katanya sambil menepuk punggung Shim SungGi pelan, “dan lebih hebatnya lg, barangan cadangan itu diberikan sebuah perusahaan ternama di Seoul sbg tanda mereka sangat mendukung acara kita” katany lg.
“Jinjja?? Bagus KiBum, Shim SungGi” kataku lg, yg disambut dgn anggukan mereka berdua.
“Siwon bagaimana dgn kerja km” siwon yg sedari td hanya menunduk lgsg menatapku pada saat aku menyebut namanya.
“Sudah siap, ternyata anggotaku melakukan semua pekerjaan mereka selama aku tidak masuk kuliah. Gomawo” katanya datar tapi penuh terimakasih.
“Berjanjilah jgn menghilang lg, kasihan anggota km melakukanny sendiri” kataku sdkt tegas padanya.
“Ne, Sungmin”
“Ri Ki, bagaimana dengan konsumsi para panitia dan pengisi acara besok”
“Semuany sdh siap, besok tinggal diambil saja”
“Great”
“Hee Byul, bagaimana dgn pengeluaran dan pemasukan kita” kataku sdkt serius, karena kalo pengeluaran lbh bnyak drpd pemasukan, maka kami semua harus menggantinya.
Hee Byul mengambil buku binder dari dalam tasnya.
“Hmmmmm, pemasukan kita lbh banyak drpd pengeluaran kita, karena banyaknya dana dr perusahaan yg mensponsori acara kita dan adanya sumbangan dari beberapa orangtua” katany tegas lalu tersenyum cerah.
Mendengar itu, hatiku lgsg lega dan ku lihat semuany tersenyum lebar.
“Shim SungGi, kalo boleh ku bertanya berapa perusahaan yg menjadi sponsor kita, dan bagaimana cara km membujuk perusahaan tersebut agar mereka bersedia jd sponsor kita” aku memandang saengku yg sedang berbincang2 dengan Kibum.
“Perusahaan yg menjadi sponsor kita ada 14 yg terdiri dr perusahaan makanan, konsultan, Hp, dll, dan cara aku untuk membujuk perusahaan itu untuk menjadi sponsor kita dgn membuat proposal semenarik mungkin” katany mantap dan tersenyum penuh arti.
“Jinjja?? Aku masih tdk percaya, kau tdk menjanjikan apa2kan dgn mereka atau kau menjanjikan dirimu” kataku masih penuh tanda Tanya.
“woo. Aku tdk mgkn melakukan itu oppa. Aku hanya membuat proposal itu dan sdkt mempresentasikan acara puncak kita besok.” kataku sewot.
“Hahaha. Baiklah aku percaya padamu. Kalo begitu kita akhiri saja gladi hari ini, dan kalian lebih baik pulang, beristirahat mempersiapkan diri untuk acara besok” aku lalu berdiri lalu membungkuk.
“Gomawo atas kerja samanya” kataku lg.
“Ne” mereka menjawab serempak.
Aku langsung menghampiri saengku yg masih berbincang2 dgn Kibum, sedangkan yg lain sdh keluar ruangan.
“Apa yg kalian bicarakan, sepertinya sangat menyenangkan” aku lgsg duduk disamping saengku dan lgsg merangkul bahunya.
“Ada deh. Aku duluan Kibum oppa” katanya sambil bangkit dan berjalan keluar ruangan..
Oppa??? Sejak kapan dia memanggilnya oppa, tanyaku dlm hati.
Saat aku ingin menanyakannya kepada Kibum, ternyata dia sdh berlalu dihadapanku lalu menghilang dr pandanganku.
“Biarlah, mungkin dia telah menemukan seseorang yg cocok untuknya” kataku senang.
Seul Hyo’s POV
Setelah gladi berakhir, ku putuskan untuk lgsg pulang kerumah. Sahabat2ku mengajak untuk makan disalah satu café langganan kami, tapi aku menolakny lg.
Kata2 eomma mlm td mulai mengalun indah dalam ingatanku. “Appa berencana untuk menyekolahkan km di Canada karena disana ada ahjuma dan ahjushi km. Eomma mau km menuruti perintah appa km kali ini, lupakan lah dia”kata eomma waktu itu.
Apa yg seharusnya ku lakukan?? Aku masih sibuk dengan pikiranku sampai ada tangan yg menggenggam tanganku erat, lalu menyeretku menuju parkiran dan mendudukanku di dalam mobil Mercedez mewah yg sangat ku kenal.
“Kita mau kemana?? Aku ingin pulang”kataku tanpa basa basi.
Dia hanya diam, dan langsung menginjak pedal gas, mobil itupun berjalan.
Kibum’s POV
Aku merasa jantungku dua kali berdetak, sangat cepat saat aku duduk disamping seorang wanita yg sdh ku anggap dongsaengku sendiri.
Mungkinkah aku hanya menganggap dia dongsaengku saja, pikirku.
Tapi, mungkin sekarang perasaan itu berubah karena aku benar2 bahagia saat dia mau memanggilku oppa.
“aku ingin segera memilikinya” gumamku pelan, dan langsung membuka knop pintu mobil mercedez hitam kesayanganku ini *aku gk tau merk mobil lainnya, mau Ferrari tapi aku bingung di seoul da Ferrari gk*
Di taman (Ri Ki’s POV)
Hampir lebih dari 15 menit aku menunggu Heechul oppa.
“Dimana sh dia” aku mulai cemberut. Lalu tiba2 ada dua belah tangan yg sangat lembut menutup mataku.
“Oppa, jgn bercanda” kataku.
“Hehehe, mian kl aku telah membuat km menunggu, My Princess” *Ki, sebenarnya aku ingin nulis My Romeo, tapi ntar ketauan klo Heechulnya abnormal. Hahaha. Just kidding* katanya lalu duduk disampingku.
“aku tidak akan memaafkan km” aku menjawab dengan sedikit kesal.
“Jangan begitu dong, jagiya” dia mulai memelas dan memberikan puppy eyesny kpdaku.
“Baiklah”aku menyerah melihat wajahnya seperti itu.
“Jinjja,?? km memang my princess yg paling cantik, baik, dan pengertian yg pernah ku miliki” katanya lg, dia lalu memelukku, dan mencium bibirku lembut.
Di café LoFed (Ha Rin’s POV)
“Seul Hyo dan Ri Ki tidak ikut” tanyaku.
“Seul Hyo katanya ingin pulang, Ri Ki sedang kencan dengan Her Prince aneny itu” jawab Sung Young.
“Ohh”
“Aku merasa Seul hyo belakang ini menjadi sangat pendiam dan murung” Hee Byul berargument.
“Aku juga merasa begitu” Min Gi ikut2an.
“Apa perlu kita semua menanyakannya kepada dia” kekhawatiran terlihat dari wajah Park sungGi.
“Tidak perlu, biarkan sampai dia bicara kepada kita dengan sendirinya” Shim SungGi memberi pendapat.
“Benar, biarkan sampai dia yg bilang sendiri” aku pun memberikan keputusan.
Mereka mengangguk setuju dgn keputusan yg aku berikan, lalu kami semua terdiam menikmati makanan masing2.
Tak lama kemudian, kulihat Geun Suk masuk dengan seorang wanita. Putih, cantik, badannya bagus, mungkinkah dia adalah kekasihnya. Seketika selera makanku hilang, aku pun langsung mengalihkan pandanganku ke arah iPod yg ada disamping tanganku.
“Hai, Geun Suk… Anyyeong GeunSoo onnie” Shim SungGi menyapa mereka.
Aku langsung menoleh kearah mereka, mereka lalu menghampiri meja kami. Tapi, ku alihkan lg pandanganku dan tidak berniat untuk mendengar pembicaraan mereka.
“Anyyeong Shim SungGi, apa kabar? Lama sekali km tdk pernah dtg lg ke rumah kami, apa km melupakan onnie yg cantik ini” kata wanita yg bernama GeunSoo itu.
“Baik onnie. Mian, onnie pasti tau sekarang aku sedang sibuk menyiapkan acara puncak kampus” Shim SungGi berdiri.
“Onnie kenalkan ini sahabat2ku yg pernah ku ceritakan ke onnie” katanya lg.
“Oh, iya” dia lalu memandang dan tersenyum kepada kami satu persatu.
“Km pasti Ha Rin, kan??” katanya lg.
“Ne. Annyeonghaseyo Ha Rin imnida” aku berdiri lalu membungkuk hormat.
“Annyeonghaseyo, GeunSoo imnida. Aku adalah noona Geun Suk” katanya sambil tersenyum penuh arti.
“Mwae??Onnie terlihat seperti kekasihnya, onnie sangat cantik” kataku setengah terkejut karena aku salah kira.
“Hahaha. Geun Suk sering menceritakan tentang dirimu k aku” ungkap GeunSoo.
“Jinjja??” aku sangat terkejut dgn ucapanny td.
“Noona, jangan bicara macam2” Geun suk akhirnya angkat bicara, dan tertunduk malu.
“Aku hanya menyarankan lebih baik siapkan mental km melawan semua fansnya dalam waktu dekat ini” GeunSoo mulai membocorkan segalanya.
“Noona” Geun Suk setengah berteriak, sekarang wajahnya merah padam, benar2 lucu.
“Oke.Oke.Ha Rin, Shim SungGi, dan yg lainnya aku pamit dl. Annyeong” mereka lalu meninggalkanku yg mematung.
“Ha Rin, sedang apa km. Ayo cepat duduk” Min Gi membuyarkan keterkejutanku.
“Apa kata GeunSoo onnie td? Aku tdk mengerti” wajahku sekarang seprti orang bloon saja.
“Itu berarti kalo Geun Suk menyukai km” Park SungGi menjawab sambil terus memakan strawberry cake’nya.
“Benarkah itu Shim SungGi” aku mulai tidak percaya.
“Kenapa kau bertanya padaku, tanyakan saja pada orangnya lgsg” Shim SungGi menjawab santai.
“Aisshh, km ini. Km kan sangat akrab dgn kluarga mreka pasti km tau, kan??” aku mulai merengek kesal.
“Memang benar, kalo aku akrab dgn keluarga mereka. Tapi, untuk masalah pribadi mereka, aku tidak pernah tau” katany lg.
Aku terdiam lalu terduduk mendengar jawaban Shim SungGi. Ucapannya memang benar, pikirku.
Di sungai Han (Siwon’s POV)
Aku mengajaknya ke sungai Han, dimana kami dulu sering menghabiskan waktu bersama. Aku membuka pintu mobil, lalu berjalan menghampari sebuah bangku yg terdpt dipinggir sungai itu. Ku rasakan dia berjalan mengikuti dari belakang. Akhirnya ku memperoleh bangku itu, dan terduduk lemas. Diapun ikut duduk disampingku sambil terus menjaga jarak. Ku pandang aliran sungai Han yg deras dan berwarna putih benih.
“Ingatkah, km dulu aku sering membawa km ke sini saat kita berkencan” kataku lirih, mengenang masa2 bahagia bersamanya.
“Ne, oppa. Aku sangat senang waktu itu” dia hanya tersenyum simpul.
Lama kami terdiam dengan pikiran masing2. Matahari sudah hampir tenggelam. Ku raih tangannya, ku genggam erat.
“Hari sudah hampir malam, lebih baik kita pulang”
“Ne, oppa” dia mengangguk, tersenyum manis.
Di apartemen (Park sungGi’s POV)
“Bagaimn hubungn km dgn siiMinho itu” kataku sambil membuka pintu apartemen.
“Tidak ada kemajuan sama sekali” Sung Young langsung menerbangkan tubuhnya ke sofa saat pintu telah terbuka. “Kau sendiri???”
“sama saja” aku sedikit kecewa. “aku yg mandi duluan, ya!!! Badanku sdh sngt lengket” aku berlalu menuju kamar kami.
“Jangan lama2” Sung Young berteriak.
Sung Young’s POV
Aku sangat lelah hari ini. Mataku sangat berat, dan ku hampir terlelap sampai pintu apartemen kami diketuk seseorang.
“Ukkh, siapa sh?? Tidak bs melihat org lain santai saja” aku menggerutu dalam hati.
Aku membukakan pintu dgn setengah terpaksa. Aku terkejut karena yg mengetuk pintu itu adalah MinHo, tetangga kami.
“Annyeong, bisakah aku meminta garam yg ada di apartemen noona. Garam dirapartemenku habis, sedangkan aku harus memasak untuk saengku” katanya to the point dan sedikit memohon.
“Oh, tentu saja” sahutku dgn cepat dan penuh semngat. “Masuklah” aku membuka pintu lebar-lebar, dan langsung berlalu menuju dapur.
Tidak lama, aku keluar membawa sebungkus garam di tanganku.
“Ini” aku menyerahkan ketangannya.
“Noona, ini terlalu banyak” katanya, menolak garam yg ku berikan. *Us, ne mauny apa sh. Dikasih menolak,. Ho, syukurin aja pemberian org th*
“Ani, ambillah. Lgian diapartemen kami masih ada sebungkus garam lg. Aku tau sekarang saeng km pasti sedang menunggu hyungny ini untuk memasakan makanan.” kataku sambil terus mendesakny menerima garam pemberianku.
“Gomawo, noona” dia membungkuk sopan. “Sepertinya aku harus pulang sekarang, noona” dia lalu berjalan menuju pintu apartemenku.
“sekali lg gomawo, noona” dia tersenyum manis.
“Cheonman” aku juga tersenyum semanis mungkin. Dia lalu membalikkan tubuhnya, dan dengan reflek aku menarik tangannya.
“Tolong jangan panggil aku dengan noona, panggil saja aku Sung Young” aku melepaskan tanganku yg telah menahan kepergiannya.
“Ne, noo…eh maksudku Sung Young-ssi” aku hanya terseyum, karena dia mengatakannya dgn gugup.
Setelah kuliahat dia masuk kedalam apartemennya, ku tutup kembali pintu apartemen kami.
“Siapa tadi??? Apakah siiMinho itu??” Tanya Park SungGi, yg telah berada dibelakangku.
“Waaa”aku berteriak keras. “Apa2an km ini, mengagetkanku saja” aku duduk kembali kesofa yg telah ku duduki sebelumnya.
“Siapa td??”katanya tanpa memperdulikan aku yg sangat terkejut.
“Iya, yg datang td Minho, puas km” aku lgsg bangkit menuju kamar. “Sekarang giliranku lg yg mandi”
“Ne”katanya lg.
TBC lagi..
Hehehe